RUNTUHNYA DARWINISME

Harian India The Economic Times, dengan oplah 750.000 per hari, adalah koran keuangan kedua terbesar di dunia setelah The Wall Street Journal. Pada tanggal 10 Desember 2008 koran itu memuat wawancara dengan Adnan Oktar yang dilakukan di Istanbul oleh the Indo-Asian News Service (IANS). (Klik di sini untuk menyaksikan wawancara.) Nukilan wawancara itu terbit di bawah judul "In 10 years, Darwinism will be history: Turkish Muslim scholar” ("Dalam 10 tahun, Darwinisme akan menjadi sejarah: pakar Muslim Turki”). Bagian dari laporan itu adalah sebagaimana berikut:

Cendekiawan Islam Turki telah membuat gejolak di dunia ilmiah dengan menantang teori evolusi Darwin dan menyatakan terdapat sekitar 100 juta fosil yang membuktikan bahwa alam semesta muncul menjadi ada sebagai hasil penciptaan Tuhan.

"Dalam masa 10 tahun, Darwinisme akan menjadi sejarah dan orang hanya akan membaca Darwinisme sebagai sepenggal kisah sejarah," kata Adnan Oktar, yang menulis dengan nama pena Harun Yahya, kepada IANS dalam sebuah wawancara.

Dalam "Atlas Penciptaan", buku teranyar yang ditulisnya, Oktar menyatakan menantang secara ilmiah teori Darwin, yang menyatakan seluruh bentuk kehidupan adalah berkerabat dan diturunkan dari satu nenek moyang yang sama. ...

Buku tersebut kini sedang diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa India, termasuk Hindi dan Urdu...

"Darwinisme mengalami keruntuhan penuh di seluruh penjuru dunia," kata Oktar, yang telah diwawancarai luas pasca penerbitan buku terkininya beberapa bulan silam, termasuk BBC dan Al Jazeera. Ia telah disiarkan secara luas di dunia Islam dan harian-harian terkemuka Eropa.

Surat kabar Italia, La Stampa, dalam tulisan terakhir menggunakan judul "Fair-well Darwin" (Selamat Tinggal Darwin), sedangkan di harian Prancis Le Point berbunyi "Save Darwin" (Selamatkan Darwin). ...

"Darwin menulis dalam buku-bukunya bahwa orang harus menemukan bentuk-bentuk peralihan untuk membuktikan teori evolusi, tapi tak seorang pun telah mampu menemukan satu saja bentuk peralihan. Para Darwinis menyatakan bahwa sel pertama muncul menjadi ada sebagai sebuah kebetulan. Namun adalah mustahil bagi satu protein tunggal sekalipun untuk terbentuk secara tidak sengaja."

"Telah kita buktikan bahwa tengkorak-tengkorak yang dulunya dipajang sebagai bukti evolusi adalah palsu. Darwinisme tidak dapat menjelaskan bagaimana kita dapat melihat atau mendengar atau mengindera dengan bantuan otak kita," kata Oktar.

Di bulan September, Oktar menantang masyarakat ilmiah, dengan menawarkan 10 juta lira Turki bagi siapa pun yang mampu menunjukkan satu saja fosil peralihan yang membuktikan evolusi.

... Oktar dan [yayasannya] Scientific Research Foundation (SRF) menyatakan teorinya mendapatkan dukungan semakin luas. "Jika Anda melihat dampak Atlas Penciptaan, misalnya, di Turkey, 90 persen masyarakat Turki tidak lagi percaya Darwinisme dan angka itu 80 persen di Eropa," katanya.

Jan 27, 2009



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel