mengkritisi eksistensi perempuan di luar dunia domestik

Di dunia sekuler peran perempuan dengan laki-laki disamakan. Padahal Tuhan telah menciptakan perempuan dengan sejuta kelebihan yang sangan luar biasa untuk diabdikan seoptimal mungkin di dunia domestic. Kita dengan faham islam akan berkata bahwa dunia liberal dan sekuler telah gagal membawa perempuan ke ranah yang tepat, gagal membawanya ke dalam posisi tertinggi dalam derajatnya. Posisi dimana dia dijadikan sebagai bidadari dalam mahligai keluarganya, posisi dimana dia dijadikan sebagai makluk teristimewa, makluk yang mempunyai otoritas pemberi ijin untuk masuk kedalam surga, sungguh luar biasa bukan?. Namun Perempuan dalam dunia sekuler dijadikan hanya sebatas komoditi atau setidaknya sebgai penarik hati konsumen, dipajang dari mulai iklan mobil mewah sampai produk sandal jepit. walau dengan kamuplase elegan sekalipun tujuan hakikinya tetap sama yaitu untuk bisnis.
Kaum pembela perempuan telah mengaburkan perjuangan perempuan itu sendiri, mereka melupakan kelebihan perempuan yang sejati. Perempuan telah disibukkan dengan berbagai hal diluar dunia domestic, sehingga dunia domestic terbengkalai sedemikian rupa, pada akhirnya madrasah yang paling utama itu akan melahirkan generasi-generasi muslim yang tidak tangguh karena ditinggalkan sang maha-guru.
Logika lanjutannya adalah menurunnya kesempatan kaum ayah untuk menari nafkah, bagaimana tidak jika ladang nafkah itu sudah tersisi penuh oleh kaum ibu. Hingga pada akhirnya banyak kaum ayah yang menganggur, tidak bisa mencari nafkah untuk keluarganya.Mestikah kaum ayah menjadi pengasuh anak-anak atau mengambil alih peran perempuan secara total? . saya rasa sangat tidak logis dan menentang hukum-hukum social serta psikologis yang selama berabad-abad dipegang teguh oleh manusia.
Jadi kembalikanlah perang perempuan ke dalam posisi hakikinya di dunia domestic. Wallohu alam bissawab…..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel