Klasifikasi Mahluk Hidup
17_08
Edit
Klasifikasi makhluk hidup adalah
suatu cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri yang
dimiliki. dengan tujunan mempermudah kita untuk mengenal dan mempelajari keanekaragaman
makhluk hidup.
A. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Tujuannya adalah untuk
mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.
Adapun tujuan khusunya adalah :
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaaan dan
perbedaan ciri-ciri yang dimiliki.
2. Mendeskrpsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk
membedakannya dengan makhuk hidup dari jenis yang lain.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya
Manfaat dari klasifikasi mahluk hidup adalah sebagai
berikut :
a) mengidentifikasi makhluk
hidup.
b) memahami sejarah makhluk hidup
di dunia.
c) menunjukkan kemiripan dan perbedaan
antara makhluk hidup.
d) mengomunikasikan secara tepat,
akurat dan lebih mudah.
Dasar-dasar
klasifikasi makhluk hidup adalah sebagai
berikut :
1. berdasarkan persamaan dan
perbedaan yang dimilikinya .
2. berdasarkan morfologi dan
anatomi.
3. berdasarkan manfaat,
ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.
B.
Tahapan klasifikasi
1. Pengamatan
sifat makhluk hidup
2. Pengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan pada ciri yang diamati
3. Pemberian
nama makhluk hidup dengan
cara sistem
tata nama ganda (Binomial Nomenclature) .
C.
Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
1.
Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)
Dasar
klasifikasinya adalah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan
makhluk hidup (bentuk dan ukurannya).
2.
Sistem Klasifikasi Alami (Natural)
Klasifikasi ini dilakukan berdasarkan
pada karakter-karakter alamiah yang mudah untuk diamati, pada umumnya
berdasarkan karakter morfologi.
3.
Sistem Klasifikasi Filogenik
Adalah sistem pengelompokkan mahluk hidup berdasarkan garis
evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel pertama hingga
menjadi bentuk organisme dewasa.
D. Sistem Tata Nama Ganda (Binomial
Nomenclature)
Sistem ini diperkenalkan oleh Carolus
Linnaeus (1707-1778) dengan
aturannya sebagai berikut :
1. Nama spesies terdiri atas dua kata. Kata pertama adalah nama
genus dan kata kedua adalah penunjuk spesies.
2. Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan
huruf kecil.
3. Menggunakan bahasa Latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan,
yaitu dengan dicetak miring atau digarisbawahi secara terpisah untuk nama genus
dan nama spesiesnya.
Contoh: Nama ilmiah jagung adalah Zea
mays atau dapat pula ditulis Zea mays. Hal ini menunjukkan nama genus
= Zea dan nama petunjuk spesies = mays.
E.Pengklasifikasian
Makhluk Hidup
Takson atau taksonomi adalah urutan
kelompok mahluk hidup. Tingkatan
takson diperlukan untuk pengklasifikasian, yang berurutan dari tingkatan tinggi
ke tingkatan yang terendah. Urutan hierarkinya yaitu :
· Kingdom (Kerajaan)
· Phylum (Filum) untuk hewan / Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
· Classis (Kelas)
· Ordo (Bangsa)
· Familia (Keluarga)
· Genus (Marga)
· Spesies (Jenis)
Dari spesies menuju
kingdom, maka takson semakin tinggi, jumlah organisme akan semakin banyak,
persamaan antar organisme akan makin sedikit sedangkan perbedaanya akan semakin
banyak begitu juga sebaliknya.
Dalam proses
pengklasifikasian makhluk hidup perlu adanya proses identifikasi salah satunya adalah dengan kunci determinasi
Kunci determinasi
tersebut merupakan serangkaian pertanyaan yang dapat menggiring kita sehingga
dapat mengetahui nama dari jenis organisme yang ingin kita ketahui
identitasnya. Kunci determinasi yang paling sederhana ialah kunci dikotom yang
berisi berisi keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang
berlawanan.
1.
Kelompok Hewan
Hewan dapat
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu hewan vertebrata (bertulang belakang)
dan hewan invertebrata (tidak bertulang belakang).
a.
Hewan bertulang belakang (Vertebrata)
Hewan Vertebrata adalah
kelompok hewan yang memiliki tulang belakang., memiliki tubuh simetri
bilateral, rangka dalam, dan berbagai alat tubuh. Vertebrata terdiri dari
Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
b.
Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata)
Hewan tidak bertulang
belakang (Avertebrata) dikelompokkan menjadi delapan kelompok yakni
protista mirip hewan (protozoa), hewan berpori (Porifera), hewan
berongga (Coelenterata), cacing pipih (Platyheminthes), cacing
giling (Nemathelminthes), cacing
berbuku-buku (Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan dengan
kaki beruas-ruas (Arthropoda), dan hewan berkulit duri (Echinodermata).
2.
Kelompok Tumbuh-tumbuhan
Kingdom Plantae (tumbuhan)
dibagi ke dalam beberapa divisio, yakni Lumut (Bryophyta), Paku-pakuan (Pteridophyta),
tumbuhan berbiji (Spermatophyta), serta Ganngang (Thallophyta).
a.
Tumbuhan lumut (Bryophyta)
Tumbuhan lumut susunan
tubuhnya lebih kompleks dibanding dengan Thallophyta, terdapat pergantian
keturunan (metagenesis) antara turunan vegetatif dengan
turunan generatif Gametofit
lebih menonjol dibanding sporofit
b. Tumbuhan
paku-pakuan (Pteridophyta)
Tumbuhan paku-pakuan
sudah memiliki akar, batang dan daun, pada batang sudah terdapat jaringan
pengangkut xilem dan floem yang teratur.
c.
Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Spermatophyta merupakan
tumbuhan tingkat tinggi. Organ tubuhnya lengkap dan sempurna, sudah terlihat
adanya perbedaan antara akar, batang dan daun yang jelas sering disebut dengan
tumbuhan berkormus (Kormophyta). Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
dikelompokkan menjadi
:
1)
Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
Ciri morfologi tumbuhan
ini adalah berakar tunggang, daun sempit, tebal dan kaku, biji terdapat dalam
daun buah (makrosporofil) dan serbuk sari terdapat dalam bagian yang lain
(mikrosporofil), daun buah penghasil dan badan penghasil serbuk sari terpisah
dan masingmasing disebut dengan strobillus. Ciri-ciri anatominya memiliki akar
dan batang yang berkambium, akar mempunyai kaliptra, batang tua dan batang muda
tidak mempunyai floeterma atau sarung tepung, yaitu endodermis yang mengandung
zat tepung.
2)
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
Ciri-ciri morfologi mempunyai
bunga yang sesungguhnya, bentuk daun pipih dan lebar dengan susunan daun yang
bervariasi, bakal biji tidak tampak terlindung dalam daun buah atau putik,
terjadi pembuahan ganda, pembentukan embrio dan endosperm berlangsung dalam
waktu yang hampir bersamaan. Angiospermae berdasarkan biji dibagi
menjadi 2 kelompok yakni biji berkeping 1 (monokotil) dan berkeping 2 yakni
dikotil.
3)
Ganggang (Thallophyta)
Thallophyta merupakan
kelompok tumbuhan yang mempunyai ciri utama yaitu tubuh berbentuk talus.
D.
Sistem Klasifikasi Lima Kingdom
Robert
H. Whittaker, pengelompokkan makhluk
hidup menjadi 5 kingdom
diantaranya :
1. Kingdom
Monera
Monera adalah Kingdom makhluk hidup yang
tidak memiliki membran inti, disebut organisme prokariot. Contoh bakteri dan alga biru.
2. Kingdom
Protista
Protista adalah organisme eukariot
pertama atau paling sederhana.
Contoh Amoeba, Euglena, Paramecium, Dictyostelium
discoideum, Alga merah: Eucheuma spinosum,
Paramecium, Entamoeba histolytica, dll.
3. Kingdom
Jamur (Fungi)
Kelompok jamur (fungi) merupakan
kelompok makhluk hidup saprofit
dan parasit, tidak berklorofil, berspora, tidak mempunyai akar,
batang, dan daun, hidup di
tempat yang lembap.
Pada klasifikasi 5 kingdom, Myxomycota
dan Oomycota termasuk kelompok Protista, yaitu Protista mirip
jamur. Jamur dibagi menjadi 6 Filum, yaitu Chytridiomycota, Zygomycotina,
Endomycota, Glomeromycota, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.
4. Kingdom
Plantae
Plantae atau tumbuhan ialah organisme
yang mempunyai membran inti (Eukariotik) yang dapat membuat makanannya
sendiri dan bersel banyak.
Terbagi
menjadi 3 kelompok: a) Lumut / Bryophyta, b) paku-pakuan / Pteridophyta, dan c)
tumbuhan biji / Spermatophyta.
5. Kingdom
Animalia
Animalia atau hewan adalah organisme
yang memakan makhluk hidup lain untuk kebutuhan makanannya, ini bersel banyak,
memiliki inti sel eukariotik, tidak memiliki dinding sel, tidak berkloroplas,
makhluk heterotroph, memiliki pigmen kulit.
Animalia terdiri dari dua filum, yaitu:
a) Chordata: Vertebrata (Pisces, amphibi, reptile, aves, mamalia), dan b)
Achordata: Invertebrata/ Avertebrata (Porifera, Coelentrata, Annelida, dll.)