Teori Belajar
17_10
Edit
Teori
belajar adalah teori yang mempelajari perkembangan intelektual (mental)
individu yang didalamnya terdapat uraian yang terjadi dan uraian tentang
kegiatan intelektual.
Ada
dua aliran teori belajar, yakni aliran teori belajar tingkah laku (behavioristic)
dan teori belajar kognitif. Sedangkan beberapa teori belajar adalah sebagai
berikut :
a.
Teori Belajar dari Thorndike
Teori
belajar ini juga sering disebut koneksionisme.
Thorndike mengenalkan hukum belajar yang disebut dengan sebutan Law of effect, adapun ciri belajar yang berhasil
jika ada rasa senang atau kepuasan
Beberapa
dalil atau hukum yang terkait dengan teori koneksionisme
yaitu
1.hukum kesiapan (law of readiness),
2.hukum latihan (law of exercise)
3.hukum akibat (law of effect).
Beberapa hukum tambahan diantaranya :
1) Hukum reaksi bervariasi (law of multiple response)
2) Hukum sikap (law of attitude)
3) Hukum aktivitas berat sebelah (law of prepotency element)
4) Hukum respon melalui analogi (law of response by analogy)
5) Hukum perpindahan asosiasi (law of associative shifting)
b.
Teori Belajar Pavlov
Konsep dari teori belajar Pavlov adalah pembiasaan, artinya agar
siswa belajar dengan baik maka perlu dibiasakan.
c.
Teori Belajar Skinner
Konsep dari teori belajar skinner adalah bahwa
ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang amat penting dalam proses
belajar. Jika penguatan bersifat positif maka harus ditambahakan misalnya
dengan diberikan hadirah, tapi jika penguatannya negatif maka perlu dikurangi.
d.
Teori belajar Bandura
Konsep dari teori belajar Bandura
adalah siswa belajar melalui meniru, yakni meniru hal- hal
yang dilakukan oleh guru
Dasar
Teori belajar bandura adalah :
1) Reciprocal determinism yakni pendekatan yang menjelaskan tingkah laku
manusia dalam bentuk interaksi timbal-balik yang terus menerus antara kognitif,
tingkah laku, dan lingkungan
2)
Beyond reinforcement . reinforcement penting
dalam menentukan apakah suatu tingkah laku akan terus terjadi atau tidak,
tetapi itu bukan satu-satunya pembentuk tingkah laku
3)
Self-regulation/cognition yakni menempatkan
manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri sendiri (self regulation),
mempengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan, menciptakan dukungan
kognitif, dan mengadakan konsekuensi bagi bagi tingkah lakunya sendiri
e.
Teori belajar Vygotsky
Inti pandangan konstruktivismenya adalah siswa dalam
mengonstruksi suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial dengan dua
konsep penting yaitu Zone of Proximal
Development (ZPD) dan scaffolding.
Vygotsky
menekankan
bahwa pengkonstruksian pengetahuan seorang individu dicapai melalui interaksi
sosial.
f.
Teori Belajar Van Hiele
Van
Hiele menyatakan bahwa terdapat 5 tahap pemahaman yaitu:
pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi, dan akurasi. Selain itu dia juga
menyatakan bahwa terdapat tiga unsur yang utama pembelajaran yaitu waktu,
materi pembelajaran dan metode penyusun yang apabila dikelola secara terpadu
dapat mengakibatkan meningkatnya kemampuan berpikir anak kepada tahap yang
lebih tinggi dari tahap yang sebelumnya. Proses perkembangan siswa bergantung
pada pengajaran dari guru dan proses belajar yang dilalui siswa.
g.
Teori Belajar Ausubel
Teori ausubel
menekankan kepada proses belajar yang bermakna. Ada dua dimensi menurut ausubel
yaitu yang berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran yang
disajikan pada siswa melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut
cara bagimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang
telah ada, yang meliputi fakta, konsep, dan generalisasi yang telah dipelajari
dan diingat oleh siswa. Adapun Prinsip-prinsip dalam teori belajar Ausubel adalah Pengaturan Awal (advance organizer), Diferensiasi Progresif, Belajar Superordinat
dan Penyesuaian Integratif (Rekonsiliasi
Integratif).
h.
Teori Belajar Bruner
Teori ini lebih menekankan kepada perkembangan
kognitif manusia yakni bagaimana manusia belajar atau memperoleh pengetahuan,
menyimpan pengetahuan dan mentransformasikan pengetahuan. Ada tiga proses yang
berlangsung hampir bersamaan. Ketiga proses tersebut adalah (1) memperoleh informasi
baru, (2) transformasi informasi, dan (3) menguji relevan informasi dan
ketepatan pengetahuan.