Model Pembelajaran Kurikulum 2013
17_10
Edit
Kurikulum 2013 telah mengalami beberapa kali
penyempurnaan, adapun beberapa prinsip
yang mendasari penyempurnaan itu adalah keselarasan, mudah difahami, mudah
dibelajarkan, terukur dan bermakna untuk dipelajari.
Beberapa peran kurikulum diantaranya :
1. Peran
Konservatif yakni dalam hal melestarikan budaya
2. Peran
Kreatif yaitu kurikulum harus mengandung sesuatu yang baru
3. Peran
kritis dan evaluatif yakni perannya dalam menyeleksi budaya yang ada.
Beberapa fungsi kurikulum diantaranya :
1. Fungsi
umum pendidikan
2. Fungsi
suplementasi
3. Fungsi
eksporasi
4. Fungsi
keahlian
Beberapa prinsip
pengembangan kurikulum diantaranya :
1. Relevansi
dan bermanfaat
2.
Fleksibelitas yakni karakteristik dan potensi setiap siswa
3. Kontinuitas
yakni berkesenimbungan antara satu jenjang pendidikan dengan yang lainnya
4. Efisiensi
dan efektifitas terutama dalam biaya penyelenggaraan
Beberapa hal yang mengalami perubahan dalam revisi
kurilum 2013 terbaru diantaranya :
1.
Standar Kompetensi Lulusan
(SKL)
Standar Kompetensi
Lulusan adalah salah satu dari Standar Nasional Pendidikan dan merupakan acuan
utama yang menentukan Standar Nasional Pendidikan lainnya. Standar Kompetensi
Lulusan pada dasarnya adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang
seharusnya dicapai setelah kegiatan pembelajaran pada suatu jenjang pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan biasanya mempertimbangkan perkembangan psikologis
anak, lingkup dan kedalaman materi, kesinambungan, dan fungsi satuan pendidikan. Dalam
Standar Kompetensi lulusan memuat pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif
2. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Kompetensi inti atau disingkat KI pada hakikatnya adalah pencerminan
dari SKL. KI terdiri dari KI-1 yakni sikap spiritual, KI-2 yakni sikap sosial,
KI-3 yakni pengetahuan dan KI-4 yakni keterampilan. KI selanjutnya dikembangkan
menjadi Kompetensi Dasar (KD). KI adalah tingkat kemampuan yang seharusnya
dimiliki oleh peserta didik dalam setiap tingkat kelas
3.
Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar atau KD adalah pemcerminan atau penjabaran
dari Kompetensi Inti, KD dikembangak berdasarkan karakteristik dan kemampuan
peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran. KD untuk Mata
Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan meliputi 4 KI sedangkan mata pelajaran lainnya
KI-1 dan KI-2 nya ditumbukan melalui pembelajaran tidak langsung, yang secara
langsung hanya KI-3 dan KI-4
4. Indikator
Indikator pada dasarnya adalah perubahan perilaku yang dapat
diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator ada dua jenis, yakni indikator
yang ada dalam RPP dan indikator soal (indikator untuk membuat instument soal)
Dalam menyusun indikator dari Kompetensi Dasar (KD) ,
indikator harus mengakomodir seluruh kompetensi yang ada dalam KD dan dalam
bentuk kata kerja operasional yang mengacu pada ranah kognitif taksonomi Bloom,
aspek sikap dapat mengacu pada ranah afektif taksonomi Bloom, aspek
keterampilan dapat mengacu pada ranah psikomotor taksonomi Bloom.
5. Silabus
Mata Pelajaran
Silabus pada dasarnya adalah dasar untuk menyusun kerangka
pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran.
Silabus sekurang – kurangnya terdiri atas :
a. Identitas mata pelajaran
b. Identitas sekolah
meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. Kompetensi inti
d. kompetensi dasar
e. tema
f. materi pokok
g. pembelajaran
h. penilaian
i. alokasi
j. sumber belajar
Konsep
dasar dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 yaitu peserta didik dipandang
sebagai subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah,
mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan.
Dalam Standar
Nasional Pendidikan yakni dalam Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
prinsip dalam penerapan kurikulum 2013 yang mencakup ranah pengetahuan,
dan keterampilan adalah
sebagai berikut.
1. Pembelajaran memfasilitasi peserta didik
untuk mencari tahu;
2. Belajar berbasis aneka sumber belajar;
3. Pendekatan proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah;
4. Pembelajaran berbasis kompetensi;
5. Pembelajaran terpadu;
6. Pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi;
7. Pembelajaran menuju keterampilan aplikatif;
8. Peningkatan dan
keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills)
dan keterampilan mental (softskills);
9. Pembelajaran yang
mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
sepanjang hayat;
10. Pembelajaran
yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah di
sekolah, dan di masyarakat;
12. Pembelajaran
yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta
didik, dan di mana saja adalah kelas;
13.Pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran; dan
14.Pengakuan atas
perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Ada tiga ranah yaitu ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan .
Ranah sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas
“mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas
Beberapa desain pembelajaran yang bisa diterapkan dalam
kurikulum 2013 adalah sebagai berikut.
1. Pendekatan saintifik (dalam pembelajaran) dan metode saintifik
Pendekatan saintifik atau sering disebut berbasis proses
keilmuan
terdiri atas mengamati (observing), menanya (questioning),
mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting),
menalar atau mengasosiasi (associating),
dan mengomunikasikan (communicating).
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik adalah sebagai berikut :
a.
Meningkatkan kemampuan intelektual
b. Membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
c.
Memperoleh hasil belajar yang tinggi.
d. Melatih
peserta didik dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis karya
ilmiah.
e.
Mengembangkan karakter peserta didik.
Langkah – Langkah pendekatan saintifik
diantaranya :
a.
Mengamati
b.
Menanya
c.
Mengumpulkan
informasi/mencoba.
d.
Menalar/mengasosiasikan
e.
Mengkomunikasikan
2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning)
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari (otentik) yang bersifat
terbuka (open-ended) untuk
diselesaikan oleh peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir,
keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk
belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru
Prinsip-prinsip PBM adalah
sebagai berkut :
a. Penggunaan masalah nyata
(otentik)
b. Berpusat pada peserta
didik (student-centered)
c. Guru berperan sebagai
fasilitator
d. Kolaborasi antarpeserta
didik
e. Sesuai dengan paham
konstruktivisme yang menekankan peserta didik untuk secara aktif memperoleh
pengetahuannya sendiri.
Langkah – langkah Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning):
1. Klarifikasi Permasalahan
2.
Brainstorming
3.
Pengumpulan
Informasi dan Data
4.
Berbagi
Informasi dan Berdiskusi untuk Menemukan Solusi Penyelesaian Masalah
5.
Presentasi
Hasil Penyelesaian Masalah
6.
Refleksi
3. Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based Learning)
Pembelajaran
Berbasis Proyek (PBP) adalah kegiatan pembelajaran yang menggunakan
projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan dan ketrampilan.
Tujuan Pembelajaran Berbasis Projek
(PBP) adalah sebagai berikut:
a.Memperoleh pengetahuan dan ketrampilan baru
b.Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah
projek.
c.Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah
projek yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
d.Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas/projek.
e.Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang
bersifat kelompok.
Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis
projek adalah sebagai berikut.
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik
b.Tugas projek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan
suatu tema atau topik
c.Tema atau topik yang dibelajarkan dapat dikembangkan dari suatu
kompetensi dasar tertentu atau gabungan beberapa kompetensi dasar dalam suatu
mata pelajaran, atau gabungan beberapa kompetensi dasar antarmata pelajaran.
d. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan
menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan
tema/topik yang disusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya).
e. Pembelajaran dirancang dalam pertemuan tatap muka dan tugas
mandiri dalam fasilitasi dan monitoring oleh guru.
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis
Projek diantaranya :
1.Penentuan projek
2.Perancangan
langkah-langkah penyelesaian projek
3.Penyusunan jadwal
pelaksanaan projek
4.Penyelesaian projek
dengan fasilitasi dan monitoring guru
5.Penyusunan laporan
dan presentasi/publikasi hasil projek
4. Pembelajaran Inquiry/Discovery
Adalah pembelajaran
yang melibatkan
siswa dalam mengajukan atau
merumuskan pertanyaan-pertanyaan (to inquire) dan siswa
menyingkap, menemukan (to discover)
jawaban atas pertanyaan mereka melalui serangkaian kegiatan penyelidikan dan
kegiatan-kegiatan sejenis.
Tujuan pertama Inquiry/Discovery Learning adalah agar
siswa mampu merumuskan dan menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di
mana,bagaimana, mengapa. Tujuan kedua adalah untuk mendorong siswa agar semakin
berani dan kreatif berimajinasi.
Langkah – Langkah Inquiry/Discovery Learning
1. Merumuskan
pertanyaan
2. Merencanakan
3. Mengumpulkan dan
menganalisis data
4. Menarik simpulan
5. Aplikasi dan Tindak
lanjut