Kuliah Antara Keren dan Gak Keren, Penting dan Gak Penting

       Jaman saya (suhendri22) dulu, ketika mau masuk kuliah sekitar tahun 2002,istilah kuliah itu masih sangat aneh. Bahkan dikampung saya ada yg mengatakan “buat apa kuliah? Wong sarjana aja banyak yang nganggur”, sampai-sampai bapak saya pun melarang saya untuk kuliah. Beliau lebih senang anaknya masuk lembaga perguruan tinggi yang  ada jaminan kerja setelah lulus (ikatan dinas), seperti IPDN dan sejenisnya atau lebih baik masuk ke TNI /POLRI sekalian, perlu diketahui kakak saya masuk POLRI karena alasan tersebut. Namun saya ngotot masuk perguruan tinggi “biasa” tanpa embel-embel ikatan dinas. alhamdulillah  pada akhirnya kengototan saya membuahkan hasil,3 bulan setelah saya lulus saya sudah bekerja di sekolah pavorite di daerah saya, setelah dua tahun ngahonor (kerja magang) atau di usia  25 tahun, saya sudah menjadi PNS dan di usia yang ke 28 tahun saya diamanahi menjadi wakasek kurikulum ditempat saya bekerja sekarang, sebagai catatan saya adalah guru ke 4 termuda dari 23 guru di tempat saya bekerja, kebetulan sekarang juga sering mengikuti rapat  mewakili kepala sekolah (jika berhalangan) dengan kepala-kepala Sekolah yang lain. Mudah-mudahan ini bukan menjadi ria, tapi sebuah jawaban untuk mereka yang memandang sebelah mata tentang kuliah, juga untuk memotivasi mereka yang terjerumus dalam ketidak PD an
       Artikel ini tidak akan membahas kehidupan saya secara khusus ,namun akan membahas sekelumit tentang penting dan gak pentingnya kuliah. Karena ternyata sepulang saya dari merantau kuliah , banyak teman-teman di daerah saya yang dulu enggan untuk kuliah ,pada akhirnya berbondong-bondong masuk kuliah. Jadi apa pentingnya kuliah menurut suhendri22.blogspot.com :
  1. Kuliah itu bukan sekedar ngampus. Tamba kesel, tinimbang cicing, tombo ora due gawe, tombo nganggur.



  1. Kuliah itu tempat anda mencari bekal ilmu, tidak semua ilmu dapat anda peroleh dari meja kuliah (tatap muka), anda perlu mencari bekal ilmu lain untuk nanti survipe di dunia antah berantah yang lebih kejam dari bayangan anda. Anda bisa mendapatkan ilmu lain di dunia organisasi. walau sekedar bikin famplet atau brosur akan sangat bermanfaat kelak di dunia kerja. Apalagi kalau ilmu management orang, management komplik, management isu, management keuangan dll. Yg kadang – kadang tidak anda dapatkan di meja kuliah.
Hal tersebut saya rasakan sangat penting, sebagai catatan sejak sma saya aktif di berbagai macam organisasi.
  1. Kuliah itu bukan sekedar nyari gelar S,Pd, S.IP,S.Sos, S.Si, es doger,es nongnong... apalagi kalau sekedar cari gelar MA (Mahasiswa Abadi). Atau hanya sebatas keren-kerenan doang di depan calon mertua.Anda harus tau kenapa anda kuliah dari sekarang, yang jelas orientasi sebenarnya kita kuliah menurut suhendri22 adalah “mencari kerja”. Kalau ada yg bilang “untuk mencari ilmu” itu sangat benar...ilmu untuk nanti anda terapkan di dunia kerja. Niatkanlah Kuliah itu sebagai ibadah...karena setiap apa yang kita lakukan pada hakikatnya adalah ibadah.Kalau anda nanti sudah sukses kuliah, lalu bekerja, anda kaya, bukankah kekayaan anda itu akan bisa membantu orang lain di sekeliling anda yang sangat membutuhkan, bukankah semua ilmu itu akan bisa anda aplikasikan di masyarakat kelak. Percayalah anda akan sangat diperlukan, percalah.


          Dari tulisan-tulisan di atas sebetulnya saya hendak mengatakan, kuliah itu penting tapi bukan untuk keren-kerenan. Ilmu yang kita dapat dikuliah akan sangat berguna nanti di dunia kerja dan di lingkungan masyarakat. Kuliahlah dengan baik sebelum anda menyadari “kenapa saya dulu tidak kuliah dengan baik”.
Kepada orang-orang yang berperinsip, “buat apa kuliah, sarjana aja banyak yang nganggur”, saya ingin mengatakan “sarjana aja nganggur, apalagi yang gak sarjana”.
       Kepada ayah saya, saya ingin mengatakan “terimakasih atas segala doa,perjuangan,jerih payah,keringat, bahkan darah yang bapak korbankan untuk kemajuan saya”.
     Ayah saya sekarang menyadari “lebih baik masuk kuliah biasa dari pada ke IPDN, karena di IPDN banyak nyawa-nyawa anak berprestasi yang melayang percuma, lebih baik masuk kuliah biasa daripada masuk POLRI, karena di POLRI aturannya sangatlah ketat, ampe mau pulang kampung aja bisa nyampe 5 tahun sekali. Apalagi mau mutasi”.
Hasbunallah wanikmal wakil, wallahu a’lam.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel