Refleksi Pembelajaran

Refleksi pembelajaran pada hakikatnya adalah kegiatan evaluasi diri guru dalam melihat kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Refleksi atau evaluasi ini bisa dilakukan oleh siswa, oleh teman sejawat atau dari hasil analisis tes dari kegiatan pembelajaran. Evaluasi bisa dilakukan secara tertulis maupun lisan.
Tujuan dari refleksi adalah mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan guru dalam mengajar, sehingga bisa dilakukan perbaikan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya.
            Adapun urutan dari refleksi pembelajaran adalah
(1) kegiatan menyusun perencanaan
(2) melaksanakan pembelajaran,
(3) melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
(4) tindak lanjut.

Kesalahan yang sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran sehari – hari adalah guru kurang memahami adanya miskomunikasi atau miskonsepsi antara guru dan siswa selain itu kegiatan pembelajaran biasanya dilakukan secara konsepsional diantaranya (1) menjelaskan konsep, (2) menjelaskan latihan soal, (3) memberikan soal latihan, dan (4) ulangan harian.

Pengertian kegiatan reflektif dalam pembelajaran diantaranya :
(1)    Kegiatan refleksi pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan (umumnya tulisan) oleh anak didik kepada guru, berisi ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik membangun atas pembelajaran yang diterimanya.
(2)   Kegiatan refleksi pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar pada prinsipnya merupakan kegiatan menilai pendidik oleh peserta didik.
(3)   Kegiatan refleksi pembelajaran merupakan kegiatan penilaian (evaluasi) proses dan hasil belajar siswa dalam rangka untuk memperoleh balikan terhadap proses belajar mengajar.
(4)   Kegiatan refleksi pembelajaran merupakan kegiatan mendiagnosis kesulitan belajar siswa dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.
Beberapa jenis kegiatan refleksi diantaranya :
a.       Penilaian guru oleh peserta didik
Refleksi dari peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran biasanya lebih objektif, karena peserta didiklah yang merasakan langsung kegiatan pembelajaran. Penilaian dari peserta didik bisa berupa penilaian terhadap kegiatan pembelajaran, atau juga bisa terhadap kepribadian dan penampilan guru di kelas. Untuk menjamin objektifitas seyogianya identitas siswa tidak dicantumkan dalam lembar penilaian terhadap guru

Kegiatan refleksi oleh peserta didik bisa berupa
1)      Kesan terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung
2)      Pesan dan harapan kepada guru untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya
3)      Kritik yg bersifat membangun terhadap guru
b.      Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pada hakikatnya adalah proses pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pembelajaran. Jadi proses evaluasi ini sangat erat kaitannya dengan refleksi pembelajaran.
Dilihat dari jenisnya penilaian terdiri  dari :
1.   Penilaian formatif : dilaksanakan setelah program kegiatan belajar
2.   Penilaian sumatif : dilaksanakan diakhir unit belajar (caturwulan atau semester)
3.    Penilaian diagnostik : dilakasanakan dalam kegiatan bimbingan belajar atau kasus lain.
4.    Penilaian selektif : dilaksanakan dalam rangka menyeleksi atau menyaring dalam lomba tertentu.
5.    Penilaian penempatan :dilaksanakan dalam rangka menghadapi program baru dan kecocokan program belajar dengan kemampuan yang telah dimiliki siswa
            Dari kelima jenis penilaian diatas, penilaian formatif adalah jenis penilaian yang sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan refleksi mendeteksi kesulitan belajar yang disebabkan oleh faktor pedagogis.
c.       Diagnosis Kesulitan Belajar
            Selain kegiatan penilaian kegiatan refleksi juga dapat dilakukan dengan cara mendiagnosis kesulitan belajar siswa
Ada beberapa faktor yang dapat menjadikan sumber kesulitan belajar diantaranya :
1)      Faktor psikologis : karena gangguan fisik seperti gangguan penglihatan, pendengaran, gangguan sistem syaraf dan lain-lain
2)      Faktor Sosial : terutama motivasi belajar dari keluarga
3)      Faktor Emosional : masalah emosi akan berpengaruh besar terhadap kegiatan pembelajaran
4)      Faktor intelektual : ini adalah masalah utama dalam kegiatan pembelajaran, siswa yang mempunyai daya intelektual rendah cenderung akan kesulitan dalam menerima pembelajaran
5)      Faktor Pedagogis : yakni faktor kurang tepatnya guru mengelola pembelajaran dan menerapkan metodologi

                 Untuk melakukan kegiatan refleksi sampai dengan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran biasanya dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Ada 4 Jenis PTK diantaranya :
1)   PTK diagnostik yaitu penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan
2)   PTK partisipan yaitu apabila orang yang akan melaksanakan penelitian terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa penyusunan laporan.
3)   PTK empiris yaitu PTK dengan cara merencanakan, mencatat pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan dari luar arena kelas.
4)   PTK Eksperimental  yaitu menerapkan berbagai macam pendekatan, model, metode atau strategi pembelajaran secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatan belajar-mengajar
            Ada beberapa ahli yang menyampaikan Model - Model Penelitian Tindakan Kelas, diantaranya :
1)    Kurt Lewin
Terdiri dari (1) Perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) Observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting)
2)    Kemmis & McTaggart
mencakup sejumlah siklus, masing-masing terdiri dari tahap-tahap: perencanaan (plan), pelaksanaan dan pengamatan (act & observe), dan refleksi (reflect)
3)    John Elliot
Model ini lebih detail dan rinci yakni mulai dari ide awal sampai dengan penjelasan kegagalan dan efeknya

Dari ketiga model PTK itu dapat disimpulkan bahwa PTK sekurang – kurangnya terdiri dari :

(1) penelitian tindakan kelas terdiri dari beberapa siklus (minimum tiga siklus)
(2) setiap siklus terdiri dari beberapa langkah yaitu
(a) perencanaan
(b) pelaksanaan        
(c) pengamatan/ observasi, dan
(d) refleksi

d.      Tahapan Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan kelas
(1)   Menentukan judul penelitian,
Langkah ini diawali dengan menemukan permasalah yang timbul selama kegiatan pembelajaran, masalah yang diteliti haruslah masalah yang esensial, setelah itu menentukan alternatif solusi dengan mencoba menerapkan beberapa pendekatan atau metode yang sesuai, setelah itu barulah menyusun redaksional judul.
(2)   Menyusun latar belakang masalah
yakni menyusun berupa kondisi ideal yang seharusnya terjadi dan apa yang menjadi fakta permasalahan di lapangan,  setelah itu baru membuat rumusan masalah serta tujuan dan manfaat penelitian,
(3) Menyusun BAB kajian teori yang terdiri dari (1) kajian teori, (2) kerangka berfikir dan (3) hipotesis tindakan
(4) Menentukan metode penelitian yang terdiri dari :
(a) seting penelitian
(b) prosedur penelitian
(c) teknik pengumpulan data
(d) teknik analisis data
(e) indicator kinerja
(f) jadwal penelitian.

(5) Menyusun instrumen penelitian.
Instrumen penelitian terdiri dari berbagai macam instrumen yang akan digunakan untuk mendapatkan data penelitian.

3.    Evaluasi Hasil Belajar.
Penilaian (assesment) pada hakikatnya terdiri dari tiga kegiatan, yakni pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Adapun Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi tes formatif, dan sumatif. Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.
Kegiatan penilaian bukan kegiatan yang terpisah dari kegiatan pembelajaran. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk ang- ka dan atau deskripsi. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengi- kuti pembelajaran remedi. Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi atau teknik lainnya yang relevan sedangkan penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan melalui berbagai teknik
Prosedur Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik  diantaranya :
a. Penyusunan Rencana Penilaian
b. Pelaksanaan Penilaian
c. Pengolahan Hasil Penilaian
d.Pelaporan, dan Pemanfaatan Hasil Penilaian 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel