Refleksi Pembelajaran
17_10
Edit
Refleksi pembelajaran pada
hakikatnya adalah kegiatan evaluasi diri guru dalam melihat kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Refleksi atau evaluasi ini bisa dilakukan
oleh siswa, oleh teman sejawat atau dari hasil analisis tes dari kegiatan
pembelajaran. Evaluasi bisa dilakukan secara tertulis maupun lisan.
Tujuan dari refleksi adalah
mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan guru dalam mengajar, sehingga bisa
dilakukan perbaikan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya.
Adapun urutan dari refleksi
pembelajaran adalah
(1) kegiatan menyusun perencanaan
(2) melaksanakan
pembelajaran,
(3) melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
(4) tindak lanjut.
Kesalahan yang sering terjadi
dalam kegiatan pembelajaran sehari – hari adalah guru kurang memahami adanya
miskomunikasi atau miskonsepsi antara guru dan siswa selain itu kegiatan
pembelajaran biasanya dilakukan secara konsepsional diantaranya (1) menjelaskan
konsep, (2) menjelaskan latihan soal, (3) memberikan soal latihan, dan (4)
ulangan harian.
Pengertian kegiatan reflektif
dalam pembelajaran diantaranya :
(1)
Kegiatan refleksi pembelajaran adalah sebuah
kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian tertulis
maupun lisan (umumnya tulisan) oleh anak didik kepada guru, berisi ungkapan
kesan, pesan, harapan serta kritik membangun atas pembelajaran yang
diterimanya.
(2)
Kegiatan refleksi pembelajaran sebagai
suatu kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar pada prinsipnya
merupakan kegiatan menilai pendidik oleh peserta didik.
(3)
Kegiatan refleksi pembelajaran merupakan
kegiatan penilaian (evaluasi) proses dan hasil belajar siswa dalam rangka untuk
memperoleh balikan terhadap proses belajar mengajar.
(4)
Kegiatan refleksi pembelajaran merupakan
kegiatan mendiagnosis kesulitan belajar siswa dalam rangka perbaikan proses
pembelajaran.
Beberapa
jenis kegiatan refleksi diantaranya :
a.
Penilaian guru
oleh peserta didik
Refleksi dari peserta
didik terhadap kegiatan pembelajaran biasanya lebih objektif, karena peserta
didiklah yang merasakan langsung kegiatan pembelajaran. Penilaian dari peserta
didik bisa berupa penilaian terhadap kegiatan pembelajaran, atau juga bisa
terhadap kepribadian dan penampilan guru di kelas. Untuk menjamin objektifitas
seyogianya identitas siswa tidak dicantumkan dalam lembar penilaian terhadap
guru
Kegiatan refleksi oleh peserta didik
bisa berupa
1) Kesan
terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung
2) Pesan
dan harapan kepada guru untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya
3) Kritik
yg bersifat membangun terhadap guru
b. Evaluasi
Pembelajaran
Evaluasi pada
hakikatnya adalah proses pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai
keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pembelajaran. Jadi
proses evaluasi ini sangat erat kaitannya dengan refleksi pembelajaran.
Dilihat dari jenisnya penilaian
terdiri dari :
1. Penilaian
formatif : dilaksanakan setelah program kegiatan belajar
2. Penilaian
sumatif : dilaksanakan diakhir unit belajar (caturwulan atau semester)
3. Penilaian diagnostik : dilakasanakan dalam
kegiatan bimbingan belajar atau kasus lain.
4. Penilaian selektif : dilaksanakan dalam rangka
menyeleksi atau menyaring dalam lomba tertentu.
5. Penilaian penempatan :dilaksanakan dalam
rangka menghadapi program baru dan kecocokan program belajar dengan kemampuan
yang telah dimiliki siswa
Dari
kelima jenis penilaian diatas, penilaian formatif adalah jenis penilaian yang
sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan refleksi mendeteksi kesulitan
belajar yang disebabkan oleh faktor pedagogis.
c. Diagnosis
Kesulitan Belajar
Selain kegiatan penilaian kegiatan refleksi juga dapat
dilakukan dengan cara mendiagnosis kesulitan belajar siswa
Ada beberapa faktor yang dapat menjadikan sumber
kesulitan belajar diantaranya :
1)
Faktor psikologis : karena gangguan
fisik seperti gangguan penglihatan, pendengaran, gangguan sistem syaraf dan
lain-lain
2) Faktor Sosial : terutama motivasi belajar dari
keluarga
3) Faktor
Emosional : masalah emosi akan berpengaruh besar terhadap kegiatan pembelajaran
4) Faktor
intelektual : ini adalah masalah utama dalam kegiatan pembelajaran, siswa yang
mempunyai daya intelektual rendah cenderung akan kesulitan dalam menerima
pembelajaran
5) Faktor
Pedagogis : yakni faktor kurang tepatnya guru mengelola pembelajaran dan
menerapkan metodologi
Untuk
melakukan kegiatan refleksi sampai dengan tindak lanjut dari kegiatan
pembelajaran biasanya dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Ada 4 Jenis
PTK diantaranya :
1) PTK
diagnostik yaitu
penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan
2) PTK
partisipan yaitu apabila orang yang akan melaksanakan
penelitian terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan
hasil penelitian berupa penyusunan laporan.
3) PTK empiris yaitu PTK dengan cara merencanakan, mencatat
pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan dari luar arena kelas.
4) PTK
Eksperimental yaitu menerapkan berbagai macam pendekatan,
model, metode atau strategi pembelajaran secara efektif dan efisien di dalam
suatu kegiatan belajar-mengajar
Ada beberapa ahli yang menyampaikan Model
- Model Penelitian Tindakan Kelas, diantaranya :
1)
Kurt
Lewin
Terdiri dari (1) Perencanaan (planning),
(2) aksi atau tindakan (acting), (3) Observasi (observing), dan
(4) refleksi (reflecting)
2) Kemmis & McTaggart
mencakup
sejumlah siklus, masing-masing terdiri dari tahap-tahap: perencanaan (plan),
pelaksanaan dan pengamatan (act & observe), dan refleksi (reflect)
3) John Elliot
Model
ini lebih detail dan rinci yakni mulai dari ide awal sampai dengan penjelasan
kegagalan dan efeknya
Dari ketiga model PTK itu dapat disimpulkan
bahwa PTK sekurang – kurangnya terdiri dari :
(1) penelitian tindakan kelas terdiri
dari beberapa siklus (minimum tiga siklus)
(2) setiap siklus terdiri dari beberapa
langkah yaitu
(a) perencanaan
(b) pelaksanaan
(c) pengamatan/ observasi, dan
(d) refleksi
d.
Tahapan Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan kelas
(1)
Menentukan judul penelitian,
Langkah
ini diawali dengan menemukan permasalah yang timbul selama kegiatan
pembelajaran, masalah yang diteliti haruslah masalah yang esensial, setelah itu
menentukan alternatif solusi dengan mencoba menerapkan beberapa pendekatan atau
metode yang sesuai, setelah itu barulah menyusun redaksional judul.
(2) Menyusun
latar belakang masalah
yakni
menyusun berupa kondisi ideal yang seharusnya terjadi dan apa yang menjadi
fakta permasalahan di lapangan, setelah
itu baru membuat rumusan masalah serta tujuan dan manfaat penelitian,
(3)
Menyusun BAB kajian teori yang terdiri dari (1) kajian teori, (2) kerangka
berfikir dan (3) hipotesis tindakan
(4) Menentukan metode penelitian yang terdiri dari :
(a)
seting penelitian
(b)
prosedur penelitian
(c)
teknik pengumpulan data
(d)
teknik analisis data
(e) indicator kinerja
(f)
jadwal penelitian.
(5)
Menyusun instrumen penelitian.
Instrumen penelitian terdiri
dari berbagai macam instrumen yang akan digunakan untuk mendapatkan data
penelitian.
3.
Evaluasi Hasil Belajar.
Penilaian (assesment) pada
hakikatnya terdiri dari tiga kegiatan, yakni pengukuran, penilaian, dan
evaluasi. Adapun Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.
Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan
mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan untuk
memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian. Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik meliputi tes formatif, dan sumatif. Penilaian hasil belajar oleh
pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.
Kegiatan penilaian bukan kegiatan
yang terpisah dari kegiatan pembelajaran. Hasil penilaian pencapaian
pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk ang- ka dan
atau deskripsi. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengi- kuti
pembelajaran remedi. Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi atau
teknik lainnya yang relevan sedangkan penilaian pengetahuan dan keterampilan
dilakukan melalui berbagai teknik
Prosedur Penilaian Hasil Belajar
Oleh Pendidik diantaranya :
a.
Penyusunan Rencana Penilaian
b.
Pelaksanaan Penilaian
c.
Pengolahan Hasil Penilaian
d.Pelaporan,
dan Pemanfaatan Hasil Penilaian